Di usia pertengahan empat puluhan, saya menikah dengan teman masa kecil saya, istri bungsu saya. Istri saya tidak menerima kehidupan malam karena sibuk dengan pekerjaan, sebaliknya saya tidak sabar dan ingin punya anak. Akhirnya, saya diberitahu bahwa saya akan berusaha menanggungnya selama sebulan. Dan sebulan kemudian, aku tidak bisa berhubungan seks dengan istriku, jadi aku pulang ke rumah untuk merayakan pengakuan adik iparku, Ichika. Saat aku menghabiskan waktu untuk menekan hasrat seksualku yang tampaknya meledak-ledak, salah satu saudara ipar perempuanku mendekatiku beberapa kali dengan senyuman yang tak kenal takut.
Tinggalkan Komentar